Monday, June 24, 2013

Penghargaan Bagi Agen Berprestasi diberikan AAJI




Jamburanpress.com- Jakarta, melansir berita akan dilangsungkannya perhelatan di Bandung oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), untuk memberi penghargaan bagi agen asuransi yang berprestasi pada industry asuransi jiwa tahun ini.
         Menurut ketua umum AAJI, Hendrisman Rahim, pada sebuha jumpa press di Jakarta, Rabu lalu, mengatakan: "Acara ini selain sebagai apresiasi terhadap para agen terbaik di tingkat nasional, juga sebagai sarana untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa profesi agen asuransi jiwa adalah profesi yang bergengsi dan punya prospek yang sangat baik."
       Perhelatan yang betajuk Top Agent Award Asosiasi Asuransi Jiwa (TAA AAJI) itu, menurut Hendrisman, diharapkan menjadi daya pikat bagi masyarakat untuk lebih termotifasi menjadi agen asuransi jiwa. Lebih lanjut Hendrisman mengharapkan tercapainya 500 ribu agen Asuransi Jiwa pada tahun 2015 mendatang.
Penghargaan TAA AAJI ini akan berlangusng pada 26-27 Juni 2013 mendatang di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung.
       Sedangkan menurut Kepala Departemen Kanal Distribusi Agency AAJI De Yong Adrian, bahwa penghargaan ini dipandangnya penting karena AAJI melihat angka pertumbuhan tenaga pemasaran asuransi jiwa di Indonesia akan terus bertumbuh secara baik dalam satu hingga tiga tahun ke depan, sehingga sudah menjadi target AAJI untuk meningkatkan jumlah tenaga pemasaran berlisensi ke depannya menjadi 500 ribu di 2015.
        Keagenan Asuransi atau kemitraan menurutnya menjadi salah satu lapangan kerja yang menarik dan bisa dijadikan sebagai pilihan kariri. Hal ini mendorong AAJI dan Industri Asuransi Jiwa untuk mengembangkan jumlah tenaga pemasaran untuk meningkatkan geliat industry keuangan di Indonesia.
      Menurut Adrian, salah satu caranya adalah dengan terus mendidik tenaga pemasaran yang berlisensi untuk terus dapat berkontribusi terhadap peningkatan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Di samping itu , cara lain yang ditempuh adalah menurunkan biaya ujian lisensi keagenan.
     Jika anda sebagai agen asuransi yang dinominasi untuk menerima penghargaan tersebut pastinya Panitia telah menghubungi Anda. Dan saya ucapkan SELAMAT!

Inilah Alasan Penolakan Klaim Asuransi

alasan klaim asuransi ditolak
Stress Berat


Seorang agen Asuransi Prudential bernama Wahyu Supriyono yang bersetifikat AAJI mencoba menjelaskan alasan  klaim asuransi ditolak perusahaan asuransi. Bayangkan betapa seseorang yang telah menyerahkan tanggung jawab resiko kepada Pihak Perusahaan Asuransi, namun ternyata Asuransi tersebut menolak klaimnya, padahal ia merasa sudah memenuhi kewajibannya sebagai nasabah pemegang polis. Namun tunggu dulu, perusahaan asuransi yang mendapatkan otoritas dari Lembaga Keungan Negara untuk beroperasi, tentu sudah melalui fase meneltiaan oleh Pihak yang berwenang dan memenuhi syarat mendirikan dan mengoperasikan perusahaannya. Sehingga nasabah tidak bisa menuduh begitu saja kepada perusahaan asuransi tersebut sebagai perusahaan penipu. Sebab nasabah sendiri apabila merasa dikecewakan bisa mengadu kepada Lembaga Konsumen atau lembaga terkait dengan tindak perdata atau pidana.

Dalam kasus tidak dibayarnya klaim asuransi, dalam hal ini oleh Prudential, karena bapak Wahyu adalah seorang Agen Ausransi Prudential, ia menjelaskan alasannya sebagai berikut:

1. Alasan Grace Period (Masa Tunggu)
            Masa tunggu yang dimaksudkan di sini, ialah masa aktifasi polis sejak tanggal penerbitannya. Untuk perawatan rumah sakit, masa tunggu polisnya adalah 3 hari. Sedangkan untuk penyakit kritis masa tunggu polis adalah 90 hari ( 3 bulan). Ingat ini para nasabah. Ilustrasinya adalah, apabila seseorang nasabah polisnya terbit pada tanggal 1 Januari 2013 lalu ia masuk rumah sakit untuk rawat inap pada tanggal 15 Januari 2013, maka perusahaan menjadikan ini sebagai salah satu alasan menolak klaim asuransinya. Namun jika terjadi kecelakaan pada nasabah tersebut, menurutnya, bisa diklaim.

Maka bagi nasabah hendaknya membaca syarat dan kondisi yang diberlakukan kepada pemegang polis oleh Perusahaan Asuransi yang ia menjadi tertanggung padanya.

2. Kebatalan Polis (Polis Lapse)

            Kebatalan polis terjadi karena tertanggung (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar premi sesuai perjanjian, yaitu melampaui batas 45 hari setelah jatuh tempo pembayaran premi. Maka kondisi ini menyebabkan Polis Lapse
            Ketika polis lapse terjadi nasabah dalam keadaan tidak terlindungi. Maka agar anda bebas daro kondisi Lapse ini sebaiknya melakukan pembayaran premi secara autodebet. Dan apabila pembayaran telah dilakukan, agar polis kembali inforce (aktif) nasabah harus melakukan pemulihan setelah memenuhi kewajibannya. Namun demikian selama dalam masa pemulihan, ada masa tunggu kembali seperti di point 1 di mana nasabah dalam kondisi tidak terlindungi.  Maka dalam status polis lepse ini perusahaan beralasan menolak klaim asuransi yang diajukan. (Ingat ini baik-baik para nasabah)

3. Keadaan Pre Existing Condition (Kondisi yang Sudah Ada)

Nah lho, apa lagi ini.  Perusahaan asuransi dalam hal ini memandang pengakuan nasabah sebagai hal yang benar. Prinsip ini pula yang dianut oleh Asuransi Prudential. Yaitu prinsip utmost good faith (itikad baik). Ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari nasabah saat mengisi form tentang riwayat kesehatannya, seperti apakah dia merokok atau tidak, dia pernah menderita penyakit tertentu sebelumnya dan riwayat kesehatan lainnya. Untuk itu ada beberapa calon nasabah yang harus medical check-up terlebih dahulu, untuk memastikan apa saat itu penyakit yang pernah dialaminya, terutama yang beresiko tinggi dan kambuh kembali, masih ada atau tidak. Tapi tidak semua melalui proses ini. Contoh kasus, apabila seseorang pernah memiliki riwayat penyakit kanker sebelumnya, namun ia menyembunyikan fakta ini, kemudian 3 bulan kemudian ia mengajukan klaim perawatan penyakit kanker, maka kemungkinan besar pihak perusahaan menolak klaim asuransi tersebut dan tidak membayarnya. (Di sini dituntut nasabah jujur tentang riwayat kesehatan atau penyakitnya)

4. RISK BASE CAPITAL (RBC/ RESIKO BERBASIS MODAL)
     
         Ini salah satu alasan yang sangat memprihatinkan, karena Perusahaan Asuransi tidak membayarkan claim nasabahnya lantaran faktor ketidakmampuan perusahaan asuransi itu dalam membayarkan kewajibannya, sama seperti kasusu Bank Century. Standar dari Departemen Keuangan RI adalah minimal 120 % Aset.  Jadi andai sebuah perusahaan asuransi di mana terjadi seluruh nasabahnya claim dengan jumlah Rp 1,000.000.000 maka perusahaan ini harus memiliki aset minimal Rp 1,200.000.000,-  (Di sini nasabah perlu mengetahui/ recheck dahulu mengenai bonafiditas Perusahaan Asuransi yang ia ikuti.)


Saturday, June 8, 2013

Beberapa Alasan Harus Berasuransi


alasan berasuransi
Hidup seperti telur

            Hidup manusia penuh dengan misteri. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya dan keluraganya. Itu karena manusia tidak mengetahui sesuatu yang ghaib. Jika ada yang mengklaim memiliki pengetahuan tetang perkara yang ghaib secara pasti, kecuali mereka-reka dan menebak-nebak, maka ia pasti pembohong. Ghaib artinya sesuatu yang tidak nyata, bisa berupa alam lain, atau peristiwa yang akan terjadi. Sesuatu yang ghaib itu wajib diimanai oleh manusia beragama, apalagi yang mengaku muslim. Coba aja perhatikan berapa ratus atau ribu kali Kiamat diramal, tapi tak satu pun terbukti, karena mereka hanya memprediksi dan mereka-reka.
            Karena pengetahuan tentang sesuatu yang akan dan belum terjadi itu merupakan misteri dan tidak diketuhi secara pasti oleh mansuia, maka manusia harus berikhtiar sebaik mungkin untuk mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi pada diri dan keluarga atau harta benda. Sebab agama pun tidak menghendaki seseorang meninggalkan keluarganya dalam keadaan terlantar. Inilah yang mendasari perlunya berasuransi.
            Bayangkan jika seseorang yang memiliki keluarga yang masih perlu pendidikan tiba-tiba ia mengalami resiko kecelakaan, terkena penyakit mendadak dan harus dirawat di rumah sakit, betapa ia akan menjadi beban bagi keluaganya dan betapa keluarganya akan menjadi gundah gulana dan kebingunan mencari biaya hidup dan bahkan biaya rumah sakit? Apalagi jika ia merupakan tulang punggung keluarganya.
            Nah inilah yang dinamakan resiko hidup yang harus ditanggung oleh orang yang hidup. Tetapi bagaimana jika ia tidak memiliki kemampuan dan persiapan untuk menghadapi resiko tersebut? Apalagi jika biaya yang diperlukan banyak dan berkelanjutan? Maka di sini perlu seseorang bersikap obyektif dan berpikir jernih,sehingga ia perlu mengalihkan resiko tersebut kepada pihak yang mau mengambil alihnya. Dalam hal ini ialah Perushaan Asuransi Jiwa.
Berikut ini beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang mengambil keputusan mengikuti asuransi, yaitu:
-           Asuransi memberi jaminan perlindungan apabila terjadi musibah (bencana), seperti rumahterbakar, kecelakaan, atau sakit yang perlu perawatan intensif dan biaya tinggi.
-           Memberikan ketenangan baik bagi anda maupun keluarga tercinta. Sebab, apabila terjadi bencana yang tidak diinginkan dan secara tiba-tiba perusahaan asuransi mengambil alih tanggung jawab atas apa yang diakibatkan oleh bencana tersebut, lebih-lebih resiko yang dihadapi korban atau tertanggung itu cukup berat, seperti penyakit jantung, stroke, kanker yang tentunya  membutuhkan biaya perawatan yang besar, yang bila tidak mengikuti asuransi dia dan keluarganya bisa-bisa menjual asset yang ada untuk biaya berobat atau bniaya hidup keluarga yang ditinggalkan. Maka asuransi kesehatan bisa menjadi solusi menghadapi kondisi-kondisi semacam ini.
-          Asuransi memberikan mendidik anda untuk bersikap bijak dalam mengelola keuangan. Sebab dengan mengikuti asuransi, anda berarti menabung dengan nilai plus untuk jaminan masa akan datang bagi anda dan keluarga. Ia bisa menjadi   “jalan keluar” masalah keuangan saat sakit, hingga menutupi ongkos hidup sehari-hari. Sebab, dengan berbagai fasilitas pilihan
asuransi, Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan di saat-saat kritis tersebut. palagi, Anda juga bisa mengatur berapa biaya yang diinvestasikan di asuransi sehingga benar-benar bisa mengatur pengeluaran lebih mudah. Ditambah lagi, jika Anda memiliki asuransi jiwa, saat meninggal, keluarga Anda pun tak akan telantar karena sudah mendapat dana talangan untuk biaya hidup.
-          Asuransi membantu menikmati masa tua yang lebih baik. Terutama bagi karyawan yang mengandalkan pemasukan dari gaji bulanan. Bagaimana ia ketika telah pensiun kemudian gajinya tidak lagi utuh, sementara ia tidak memiliki sumber penghidupan lainnya. Untuk berwiraswasta pun tidak berani karena takut gagal dan tidak terbiasa. Maka di sini sebagai solusinya ia dapat merencanakan tabungan pensiun plus paket asuransi kesehatan akan membuat  masa pensiun lebih menyenangkan.
-          Dengan mengikuti asuransi pendidikan bagi putra puti anda, tentu sangat membantu untuk kelangsungan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga kelak anda dan putra putri anda akan bangga karena mereka dapat bersekolah dan menjadi anak yang terdidik dan berguna.
Itulah berbagai alasan dalam mengikuti program asuransi dengan berbagai variannya. Diperlukan pemikiran yang realistis dan jangka panjang untuk mengambil keputusan sebagai peserta asuransi dengan bijak sesuai kebutuhan.