Tidak
semua kita ketika mendapatkan tawaran dari sales / agen asuransi lalu
menyambutnya dengan tangan terbuka dan langsung mendaftar sebagai peserta.
Kecuali si agen mampu menjabarkan benefit dan memacing rasa penasaran si calon nasabah
asuransi. Biasanya prospek akan menanggapi penawaran asuransi dengan kening
berkenyit. Ya, karena prospek merasa akan terikat membayar polis setiap bulan
dengan jumlah tertentu hingga batas waktu yang telah ditentukan pihak asuransi .
Ini tentu sekali akan menjadi beban tersendiri bagi pemegang polis.
Lantas apakah semua kita layak menjadi nasabah asuransi?
Jawabannya tergantung jenis asuransi dan kesanggupan kita membayar polis. Bagi pemilik kendaraan bermotor misalnya,
katika curanmor marak terjadi, tentu sekali dia akan berfikir lebih baik
mengasuransikan kendaraannya untuk jaga-jaga jika resiko kehilangan atau
kecelakaan terjadi.
Menurut sebuah tulisan di detikhot.com, peluang seseorang
untuk menjadi nasabah asuransi itu hanya 25 %. Jadi tidak semua kita
bisa menjadi nasabah asuransi. Untuk menjadi nasabah asuransi jiwa seseorang harus memenuhi kreteria agar
diterima menjadi nasabah.
Berikut ada empat kelompok orang dalam penggolongan asuransi
yang diseut dengan kuadrant:
- Kuadran I, orang yang sehat dan punya uang
- Kuadran II, orang yang sehat tapi tidak punya uang
- Kuadran III, orang yang tidak sehat dan tidak punya uang
- Kuadran IV, orang yang tidak sehat tetapi punya uang
Dan yang berpeluang menjadi nasabah asuransi jiwa hanyalah
yang tergolong dalam kuadran I, sehat dan punya uang.
JADI KALAU ANDA PUNYA UANG, TETAPI TERDETEKSI ANDA MEMILIKI
PENYAKIT, MAKA ANDA TIDAK DITERIMA SEBAGAI NASABAH ASURANSI
SEBALIKNYA ANDA SEHAT, TETAPI TIDAK MEMILIKI UANG UNTUK
BANYAR POLIS, YA TIDAK BERPELUANG MENJADI NASABAH ASURANSI.
Semua kita
sepakat bahwa nilai kesehatan itu tidak bisa diukur dengan uang, dan kita tidak
tahu persis kapan kita jatuh sakit atau mendapat musibah sehingga tidak menjadi
produktif lagi. Semua itu tergantu pada takdir yang sudah ditetapkan Tuhan
sejak zaman azali di lauhil mahfuzh. Maka di sini pepatah “Sedia payunga sebelum
hujan menjadi sangat relevan.” Ini agar resiko terhadap anda dan keluarga
tercinta anda menjadi berkurang atau
diambil alih oleh perusahaan asuransi.
Maka
apabila saat ini anda sedang berada di kuadran I, ikutlah sebagai peserta
asuransi. Dan cermatlah dalam memilih asuransi sesuai dengan kebutuhan anda dan
reputasi asuransi .
Beberapa contoh artis
yang mengalami penyakit berat sebagai bahan renungan:
GUGUN GONDRONG - Tumor Otak
CHRISYE – Kanker
INDRO “Warkop” – Jantung
PEPENG – Penyakit Langka
Multiple Sclerosis
Ibu AINUN Habibie – Kanker
FRANKY SAHILATUA – Kanker Sumsum
MenKes ENDANG Rahayu S (alm) – Kanker Paru-Paru
No comments:
Post a Comment