Tuesday, April 1, 2014

Meningkatkan Kesadaran Berasuransi Selagi Mampu



Tidak semua kita ketika mendapatkan tawaran dari sales / agen asuransi lalu menyambutnya dengan tangan terbuka dan langsung mendaftar sebagai peserta. Kecuali si agen mampu menjabarkan benefit dan memacing rasa penasaran si calon nasabah asuransi. Biasanya prospek akan menanggapi penawaran asuransi dengan kening berkenyit. Ya, karena prospek merasa akan terikat membayar polis setiap bulan dengan jumlah tertentu hingga batas waktu yang telah ditentukan pihak asuransi . Ini tentu sekali akan menjadi beban tersendiri bagi pemegang polis.

Lantas apakah semua kita layak menjadi nasabah asuransi? Jawabannya tergantung jenis asuransi dan kesanggupan kita membayar polis.  Bagi pemilik kendaraan bermotor misalnya, katika curanmor marak terjadi, tentu sekali dia akan berfikir lebih baik mengasuransikan kendaraannya untuk jaga-jaga jika resiko kehilangan atau kecelakaan terjadi.

Menurut sebuah tulisan di detikhot.com, peluang seseorang untuk menjadi nasabah asuransi itu hanya 25 %. Jadi tidak semua kita bisa menjadi nasabah asuransi. Untuk menjadi nasabah asuransi jiwa  seseorang harus memenuhi kreteria agar diterima menjadi nasabah.
Berikut ada empat kelompok orang dalam penggolongan asuransi yang diseut dengan kuadrant:

  1. Kuadran I, orang yang sehat dan punya uang
  2. Kuadran II, orang yang sehat tapi tidak punya uang
  3.  Kuadran III, orang yang tidak sehat dan tidak punya uang
  4.  Kuadran IV, orang yang tidak sehat tetapi punya uang

Dan yang berpeluang menjadi nasabah asuransi jiwa hanyalah yang tergolong dalam kuadran I, sehat dan punya uang.

JADI KALAU ANDA PUNYA UANG, TETAPI TERDETEKSI ANDA MEMILIKI PENYAKIT, MAKA ANDA TIDAK DITERIMA SEBAGAI NASABAH ASURANSI
SEBALIKNYA ANDA SEHAT, TETAPI TIDAK MEMILIKI UANG UNTUK BANYAR POLIS, YA TIDAK BERPELUANG MENJADI NASABAH ASURANSI.
  
Semua kita sepakat bahwa nilai kesehatan itu tidak bisa diukur dengan uang, dan kita tidak tahu persis kapan kita jatuh sakit atau mendapat musibah sehingga tidak menjadi produktif lagi. Semua itu tergantu pada takdir yang sudah ditetapkan Tuhan sejak zaman azali di lauhil mahfuzh.  Maka di sini pepatah “Sedia payunga sebelum hujan menjadi sangat relevan.” Ini agar resiko terhadap anda dan keluarga tercinta anda menjadi  berkurang atau diambil alih oleh perusahaan asuransi.

Maka apabila saat ini anda sedang berada di kuadran I, ikutlah sebagai peserta asuransi. Dan cermatlah dalam memilih asuransi sesuai dengan kebutuhan anda dan reputasi asuransi .

Beberapa contoh artis yang mengalami penyakit berat sebagai bahan renungan:

GUGUN GONDRONG - Tumor Otak
CHRISYE – Kanker
INDRO “Warkop” – Jantung
PEPENG – Penyakit Langka  Multiple Sclerosis
Ibu AINUN Habibie – Kanker
FRANKY SAHILATUA – Kanker Sumsum
MenKes ENDANG Rahayu S (alm) – Kanker Paru-Paru

No comments:

Post a Comment